Kamis, 04 April 2013

Iklim Menurut Junghuhn


F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung.
Berdasarkan hasil penelitiannya F. Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut.



1. Zona Iklim Panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0 – 650
meter dan temperatur antara 26,3 °C – 22 °C. Pada ketinggian ini, cocok ditanami jagung, padi, tebu, kelapa, dan coklat.

2. Zona Iklim Sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650 – 1500
meter dan temperatur antara 22 °C – 17,1 °C. Cocok untuk ditanami karet, kina, sayuran, coklat, kopi, dan teh.

3. Zona Iklim Sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500
meter dan temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C. Jenis tanaman yang cocok pada zona ini adalah pinus, cemara, dan sayuran.

4. Zona Iklim Dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500
meter dan temperatur kurang dari 11,1 °C. Dapat dipastikan tanaman yang dapat hidup di zona ini hanyalah tanaman berjenis lumut. Tanaman perkebunan tidak dapat hidup pada zona ini.


Sekilas dari pembagian empat zona ini, masih terdapat jenis tanaman yang dapat ditanam tidak hanya dalam satu zona saja. Contohnya adalah sayuran. Hal ini memang dikarenakan ada banyak jenis sayuran. Ada jenis sayuran yang dapat dan cocok untuk ditanam di daerah sejuk dan juga ada sebagian jenis sayuran lain yang cocok untuk ditanam di daerah sedang.
Tentu sebagai petani haruslah memahami tentang hal ini. Agar sayuran yang ditanam dapat berhasil tumbuh, dibudidayakan dan nantinya dipanen. Jenis tanaman atau sayuran ini sangat berkaitan dengan ketinggian tempat dinama tanaman ini akan di tanam. Karena ada beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam di daerah yang tinggi dan tak dapat ditanam di daerah rendah. Namun juga ada yang berkebalikan, ada jenis tanaman lain yang hanya dapat ditanam di daerah rendah dan tak dapat ditanama di daerah tinggi.
Contohnya adalah tanaman kentang. Jenis tanaman ini sangat cocok untuk ditanam di daerah yang dingin dan tidak cocok untuk ditanam di daerah panas. Atau buah stroberi, jenis buah ini sangatlah bisa untuk dibudidayakan di daerah yang memiliki tingkat ketinggian tempat yang besar dan sebaliknya stroberi tidak dapat ditanam di daerah dataran rendah.
Untuk hal seperti inilah pengetahuan tentang iklim yang berhubungan mengenai ketinggian tempat sangat diperlukan. Pengetahuan ini tidak hanya diperlukan oleh kelompok petani saja tapi juga bagi orang yang memang ingin atau punya minat di bidang pertanian.
Jika tidak memiliki pemaham yang benar, bisa jadi seseorang mencoba-coba untuk menanam buah stroberi di kebun belakang rumahnya. Dimana tempatnya adalah di aderah dataran rendah. Tanpa ada pengetahuan dasar mengenai hubungan ketinggian tempat dengan iklim di tempat tersebut yang menentukan cocok tidaknya suatu tanaman untuk ditanam, tentu akan memberikan efek yang fatal. Setelah menunggu-nunggu berapa lama, tanaman stroberi yang ditanam tidak dapat berkembang dan tumbuh dengan baik, apalagi untuk berbuah.

Pengaruh Ketinggian

Ketinggian memang berpengaruh terhadap suhu udara di suatu tempat. Pada akhirnya, semuanya ini akan berpengaruh pada iklim di bumi. Ketinggian dan suhu memiliki kondisi yang berbanding terbalik. Semakin tinggi suatu daerah, temperaturnya semakin rendah sehingga semakin dingin pula daerah tersebut.
Setiap pertambahan ketinggian sebanyak 100 meter, temperatur udara akan turun sebesar 0,6ËšC. Itulah yang menyebabkan Junghuhn dapat mengklasifikasikan iklim ini yang secara tidak langsung mengklasifikasikan tanaman yang cocok pada iklim-iklim tersebut.
Para pengusaha perkebunan dapat menjadikan klasifikasi iklim menurut Junghuhn ini untuk melakukan pemilihan perkebunan yang cocok di daerahnya. Hal itu dilakukan agar tanaman yang ditanamnya dapat tumbuh, berbuah lebat, dan akhirnya dapat memberikan. Namun, perlu diperhatikan pula faktor-faktor lain, selain suhu dan ketinggian, yang juga mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya tanaman-tanaman tersebut.
Pengetahuan tentang iklim memang terkadang sangat dibutuhkan dalam menentukan jenis tanaman yang sesuai dengan keadaan tempat. Hal ini sangat berkaitan dengan keberhasilan dari usaha pertanian yang dijalankan.
Jika memang telah dilakukan penanaman jenis tanaman yang cocok dan sesuai maka kemungkinan untuk berhasil akan terbuka lebih luas. Dan sebaliknya, jika terjadi kesalahan dalam menentukan jenis tanaman berdasarkan jenis iklim yang berada pada daerahnya maka akan lebih terbuka kesempatan untuk gagalnya usaha perkebunan ini.
Pembagian iklim menurut Junghuhn ini tentu sangat memberikan kontrbusi langsung bagi perkembangan dunia pertanian dan tentunya bagi para petani. Dengan ini petani akan terhindar dari mengalami kerugian akibat salah menanam tanaman yang tidak tepat dan sesuai dengan keadaan iklim atau pun factor-faktor yang mempengaruhi iklim di daerah tempat tinggalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar