Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi pada waktu dan daerah tertentu. 
Ilmu yang mempelajari cuaca adalah meteorologi. Biasanya cuaca dapat 
berubah-ubah tiap waktu. 
 Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada 
daerah yang luas dalam waktu yang lama. Ilmu yang mempelajari tentang 
iklim disebut klimatologi. Iklim mempunyai sifat tetap, meliputi tempat 
yang luas, dan berlaku untuk waktu lama.
 Iklim dan cuaca terbentuk 
dari unsur yang sama, diantaranya adalah 
penyinaran matahari, suhu 
udara, kelembapan udara, tekanan udara, angin, awan, dan curah hujan.
1. Penyinaran Matahari
Penyinaran
 matahari dapat mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas 
yang dapat diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya 
penyinaran, kemiringan sudut datang sinar matahari ke bumi, keadaan 
awan, dan juga keadaan bumi itu sendiri.
2. Suhu Udara
Suhu udara 
adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat yang digunakan untuk 
mengukur suhu udara disebut termometer. Ada tiga macam skala yang 
digunakan, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Energi panas matahari 
tidak semuanya diserap akan tetapi ada sebagian yang dipantulkan kembali
 ke atmosfer. Dipermukaan bumi perbedaan suhu dari satu tempat dengan 
tempat lainnya dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan letak lintang. 
Penurunan semacam itu dinamakan Gradien Temperatur Vertikal atau Lapse 
Rate. Berdasarkan letak astronomis suhu udara akn lebih tinggi didaerah 
sekitar ekuator. Garis pada peta yang menghubungkan tempat yang memiliki 
suhu udara sama disebut isobar.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan 
udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat yang digunakan untuk 
mengukur kelembapan udra adalah higrometer. Kelembapan udara dibagi 
menjadi tiga macam, yaitu:
 Kelembapan Mutlak atau Absolut
Kelembapan mutlak adalah kandungan jumlah uap air dalam 1 meter kubik udara.
 Kelembapan Nisbi
Kelembapan
 nisbi adalah perbandingan antara tekanan uap air yang dikandung udara 
dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada tekanan 
dan temperatur tertentu yang dinyatakan dalam persen. 
 Kelembapan Spesifik
Kelembapan spesifik adalah perbandingan jumlah uap air yang ada dalam 1 kg udara.
4. Tekanan Udara
Udara
 merupakan benda gas yang mempunyai massa, dan volume. Oleh karena itu 
udara memiliki tekanan yang disebut tekanan udara. Besar kecilnya udara 
dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut barometer. Besar 
tekanan udara dinyatakan denganmilibar (mb). Ketinggian suatu temapat 
sangat mempengaruhi besarnya tekanan udara. Tekanan udara disuatu tempat
 juga dapat berubah karena dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan 
radiasi matahadi menyebabkan pemuaian sehingga udara akan menjadi lebih 
ringan. 
5. Angin
Udara yang bergerak dari daerah yang 
bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah disebut dengan 
angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda tekanan udara
 antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka senakin besar 
kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur necepatan angin adalah 
anemometer. Angin juga memiliki arah, arah gerakan angin selain 
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, angin juga dipengaruhi oleh gerakan 
rotasi bumi yang menghasilkan gya coriolis dan gaya gesekan dengan 
permukaan bumi. Daerah Konvergasi Antar Tropik adalah suatu zona yang 
memilki suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya, dan daerah
 ini merupakan daerah pertemuan dua angin pasat. Dibawah ini adalah 
beberapa jenis angin, yaitu:
 Angin Siklon
Angin ini terjadi 
apabila daerah yang bertekanan rendah dikelilingi daerah yang bertekanan
 tinggi. Sesuai dengan hukum Boys Ballot, angin dibelahan bumi utara 
berbelok ke sebelah kanan dan angin yang berada disebelah selatan akan 
berbelok kiri.
 Angin Anti Siklon
Angin ini terjadi jika daerah 
yang bertekanan maksimum dikelilingi daerah yang bertekanan minimum. 
Dengan demikian angin siklon gerakannya berputar meninggalkan pusat.
 Angin Pasat
Angin
 ini betiup dari daerah subtropis ke daerah tropis. Hal ini terjadi 
karena daerah subtropis merupakan pusat tekanan tinggi, sedangkan daerah
 tropis merupakanpusat tekanan rendah.
 Angin Muson
Proses 
terjadinya angin mo=uson di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberadaan
 dua benua, yaitu Asia dan Australia serta dua samudera, yaitu Hindia 
dan Pasifik.
 Angin Lokal
Yang termasuk kedalam angin lokal 
adalah angin laut, angin lembah, angin gunung, serta angin fohn. Angin 
laut adalah angin yang berhembus dari lautan ke daratan. Angin darat 
adalah angin yang berhenbus dari darat ke laut. Angin lembah adalah 
angin yang bergerak dari lembah menuju puncak bukit atau gunung. Angin 
gunung adalah angin yang berhembus dari gunung ke lembah. Sedangkan 
angin fohn merupakan angin lokal yang terjadi didaerah yang terletak 
dibelakang pegunungan.
6. Awan
Awan merupakan kumpulan titik-titik air atau kristal es di udara yang terjadi karena 
adanya kondensasi uap air di udara yang melebihi titik jenuh , sedangkan yang dekat dengan permukaan
 bumi disebut kabut. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul 
pada sekeliling partikel-partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya 
terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap, dan kristal
 garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam
 atmosfer. Awan yang bergumpal disebut kumulus, awan yang berlapis 
disebut stratus, dan awan yang berserat disebut cirus. Sedangkan awan 
tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang 
memeberikan hujan dinamakan nimbus. Berdasarkan golongan utama awan 
dibagi menjadi sepuluh, yaitu:
 Stratus
 Stratokumulus
 Kumulus
 Nimbostratus
 Kumolonimbus
 Altokumulus
 Altostratus
 Sirus
 Sirokumulus
 Sirostratus
7. Curah Hujan (Presipitasi)
Curah
 hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke 
permukaan bumi. Curah hujan juga dapat diukur dengan menggunakan corong 
hujan atau biasa disebut ombrometer dengan satuan inci atau milimeter. 
Ada empat jenis hujan berdasarkan proses terjadinya, yaitu:
 Hujan Konveksi
Hujan
 konveksi adalah hujan yang terjadi karena adanya pemanasan sinar 
matahari pada suatu massa udara sehingga gerakan udra tersebut naik dan 
mengalami pengembunan. Hujan konveksi disebut juga hujan zenithal.
 Hujan Orografis
Hujan
 orografis adalah hujan yang terjadi karena gerakan udara yang menaiki 
lereng pegunungan dan mangalami kondensasi. Udara yang telah mengalami 
kondensasi tersebut membentuk awan yang menimbulkan hujan. 
 Hujan Frontal
Hujan
 ini terjadi karena tumbukan antara udara panasdan udara dingin. Udara 
panas naik dan terjadi kondensasi sehingga menimbulkan hujan.
 Hujan Konvergensi
Hujan
 konvergensi adalah hujan frontal pada daerah konvergensi antar tropik 
yang terjadi karena pertemuan dua massa udara yang besar dan tebal.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar