Minggu, 24 Maret 2013

ALBERT EINSTEIN, PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Siapa yang tidak kenal Albert Einsetin, seorang ilmuwan fisika besar di abad 20-an. Meskipun waktu sekolah saya tidak suka pelajaran fisika dan kimia, tapi beliau adalah salah satu tokoh favorit saya, bukan karena penemuan-penemuannya karena saya memang tidak tahu apa-apa soal fisika dan kimia, tapi  karena kata-kata bijak yang keluar dari otak genius-nya dan kepribadiannya. Salah satunya kepribadian beliau yang satu ini:

Albert Einstein lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879. Dan meninggal di Princeton, New Jersey,Amerika Serikat, 18 April 1955 (pada umur 76 tahun).
Sepanjang hidupnya, dia sering mendapatkan penghargaan karena berbagai makalah dan karya ilmiahnya. Namun, dia terkenal tak acuh terhadap penghargaannya tersebut.

Jika tidak diingatkan berulang kali oleh istrinya, Einsteinmungkin sudah lupa mengambil dua buah medali yang dianugerahkan oleh British Royal Society dan Royal Astronomical Society di Kementerian Luar Negeri AS. Setelah mengambilnya pun, Einstein merasa tak ada yang istimewa.



Hal yang disukainya adalah pergi menonton film bersama istrinya di bioskop. Suatu kali, setelah
menikmati sebuah film, dalam perjalanan pulang istrinya bertanya seperti apa bentuk medali tersebut. Namun, Einstein menjawab tidak tahu karena belum membukanya sama sekali.
Suatu hari, Einstein membaca surat kabar dan melihat artikel mengenai Niels Bohryang mendapatkan medali American Banard Medal. Di artikel itu juga mencantumkan namanya sebagai penerima medali pada periode sebelumnya. Penghargaan itu hanya diberikan secara rutin sekali dalam empat tahun kepada ilmuwan dunia pilihan. Setelah membaca artikel tersebut, Einstein menunjukkannya pada sang istri dan menanyakan apakah itu benar karena ia tidak ingat sama sekali pernah menerimanya. Itulah Einsten. Sosok yang tak mengenal tanda penghargaan.
Pada saat menghadiri sebuah acara di Prussian Academy, seorang tokoh penting bernama Walter Nemst menghampiri Einstein. la tertarik dengan pakaian Einstein yang tidak menempelkan medali Pour le Merit.
“Apakah istri Anda lupa memasangkannya di baju Anda?” kata Walter.
“Tidak, dia ingat. Aku saja yang tidak mau memakainya,” jawab Einstein.
Begitulah Einstein. Dia senang pekerjaannya dihargai, tapi bukan itu tujuan akhir hidupnya. la bekerja bukan untuk mendapatkan medali atau piala. Dia bekerja untuk memecahkan masalah yang ia temukan dalam keilmuannya. Beliau bisa jadi sumber inspirasi bagi kita, bukan sekedar kecerdasannya, tapi juga kepribadian beliau.  Baca biografi Albert Einstein 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar